Saturday, March 2, 2013

5 Penemuan Baru di Bidang Sains oleh Negara Indonesia

Pada tahun 2012, beberapa ilmuwan Indonesia berhasil memberikan sumbangan terbaik dalam ilmu pengetahuan. Setidaknya ada lima temuan, inovasi dan keterlibatan ilmuwan Indonesia yang membanggakan . Berikut ke lima penemuan itu :

1. Penemuan Tata Surya Tertua

Astronom Indonesia yang sempat berkarya lebih dari 10 tahun di Mx Planck Institute for Astronomy, Heidelberg, Jerman, Johny Setiawan, menemukan tata surya tertua, berusia 12,8 milliar tahun, hanya 900 juta tahun lebih muda dari Big Bang.

Induk Tata Surya tersebut adalah bintang bernama HIP 11952 atau Sannatana (bahasa sansekerta berarti purba)


Tata surya tersebut diketahui memiliki 2 planet, masing-masing HIP 11952 b dan HIP 11952 c. Kedua planet itu adalah jenis planet gas raksasa. Tata surya ini bisa dikatakan anomali. Kandungan logam pada bintang induk tata surya ini hanya 1% kandungan logam matahari.

Anggapan selama ini hanya bintang dengan kandungan logam yang tinggi yang bisa memiliki planet. Temuan ini menunjukkan planet yang mengornit bintang, miskin logam mungkin umum.


Pada Juni 2005, kelompok astronom Eropa dan Brasil di bawah pimpinannya juga berhasil menemukan planet luar surya yang diberi nama HD 11977 b. 

Salah satu penemuan berikutnya adalah sebuah planet yang mengitari sebuah bintang yang sangat muda, bernama TW Hydrae. Penemuan ini dipublikasikan di Nature, vol. 451, 38 (2008)

Planet tersebut masih dalam piringan cakram debu dan gas yang mengelilingi bintang induknya. Contoh penemuannya yang lain adalah HIP 13044 b, HD 47536 c, HD 110014 b, HD 110014 c, HD 11977 b dan HD 70573 b. Selain itu juga penemu Planet Alien "HIP 13044 b"

2. UAV Terbesar di Asia Berhasil Terbang Perdana


Pesawat tanpa awak atau UAV (Umanned Aerial Vehicle) terbesar di Asia, Josaphat Laboratory Large Scale Experimental Umanned Aerial Vehicle (JX-1), berhasil dikembangkan ilmuwan Indonesia, Josaphat "tetuko" Sri Sumantyo.

Pengembangan dilakukan di Josaphat Microwave Remote Sensing Laboratory di Chiba University,Jepang. Pesawat ini memiliki keunggulan, sebab ukurannya sebesar 6 meter dan punya payload sensor hingga 30 kg. Ruang besar pada UAV dipersiapkan untuk menampung beragam  macam sensor. JX-1 juga unnggul sebab dirancang untuk tembus gelombang mikro dengan material badan pesawat berkarakteristik mendekati udara.

UAV ini berhasil diterbangkan perdana pada 7 Juni 2012 di Fujikawa Airfield. UAV ini nantinya akan menjadi tulang punggung riset penginderaan jauh. Malaysia dan Jepang sudah meminati teknologi ini.



3. Ilmuwan Indonesia Memburu Partikel Tuhan


Salah satu lompatan terbesar dalam fisika partikel tahun 2012 adalah penemuan partikel yang "mirip" Higgs boson (partikel Tuhan).

Ilmuwan Indonesia, Suharyo Sumowidagdo, ternyata juga terlibat dalam penemuan besar ini. Ia terlibat dalam pengoperasian dan pemeliharaan detektor muon pada eksperimen Compact Muon Solenoid (CMS), salah satu eksperimen CERN untuk membuktikan eksistensi Higgs Boson.

Haryo adalah salah satu di antara segelintir fisikawan Indonesia yang menekuni fisika eksperimental. Lain dengan fisika teoritik, fisika ini mencari keberadaan suatu partikel yang sudah dirumuskan dalam suatu tori.

4. Bayi Badak Sumatra "Andatu" Lahir


Indonesia punya prestasi dalam pembiakan badak sumatera pada tahun 2012, yaitu badak sumatera bernama Andatu berhasil dilahirkan. 

Andatu dilahirkan daro pasangan badak jantan bernama Andalas yang berasal dari Kebun Binatang Cincinati, dengan badak sumatera betina dari Lampung, yang bernama Ratu. Keberhasilan pembiakan badak Sumatera telah ditumggu dunia selama 124 tahun.

Badak Andalas, selanjutnya akan dikawinkan lagi dengan dua badak betina lainnya. Keberhasilan konservasi pembiakan badak Jawa juga selalu ditunggu.

5. Indonesia Adlah Nenek Moyang Penduduk Madagaskar


Hasil study Murray Coz dari Massey University di Selandia baru mengungkapkan bahwa perempuan Indonesia adalah nenek moyang penduduk Madagaskar. Studi ini di publikasikan di jurnal Proceeding of the Royal Society B, 21 Maret 2012.

Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil studi DNA dari 2.745 orang Indonesia dari 12 kepulauan serta 266 etnis Malagasi.

Data dari Lembaga Biology Molekuler Eijkman di Indonesia turut mendukung teori ini. Sejak lama, Indonesia diduga memiliki keterkaitan dengan Madagaskar.

Dari sisi bahasa, memang bahas di Madagaskar mirip dengan bahasa Dayak Ma'anyan. Temuan ini membuat proses kolonisasi MAdagaskar harus perlu dipikirkan kembali 



No comments:

Post a Comment